Cina adalah negara paling tua di dunia, dengan peradaban lama yang terbentuk diperjalanan riwayat yang panjang. Sebagai bagian utama dari rumah budaya ini, seni furniture sudah alami kemakmuran dan pengurangan. Sepanjang beberapa ribu tahun, leluhur kita membuat, dengan kekuatan dan kebijakan mereka, furniture dengan style ciri khas yang terang menggambarkan perubahan produksi, pola hidup, pertimbangan, dan hati, dan nilai artistik dari beragam jaman. Adapun perolehan artistik Furniture Cina, di puskesmas baron
Keunikan furniture Cina berada pada pembaruan peranan layani manusia, dan ekspresikan style artistik yang beda yang diperkembangkan di saat tertentu. Pada umumnya, furniture Dinasti Ming dan Qing umumnya memperlihatkan nilai kerajinan, nilai artistik, dan nilai budaya bersejarahnya yang cantik. Ini jadikan seni furniture sebagai sisi dari peninggalan bernilai yang kami banggakan jadi orang Tionghoa.
Seni furniture Cina semakin berkembang dan dibuat lagi dengan perkembangan riwayat. Proses perubahannya sebagai salah satunya pewarisan dan perkembangan. Furniture masyarakat yang simpel dan tidak hebat, yang sebagai wakil pertimbangan dan keyakinan masyarakat karyawan, dan furniture istana berukir yang dihiasi istimewa, yang menggambarkan kehidupan eksklusif dan boros beberapa penguasa, ialah realisasi dari kebijakan inovatif masyarakat karyawan. Mereka dihayati darah dan keringat beberapa perajin sepanjang beratus-ratus tahun, menggambarkan mayoritas ataupun lebih kecil keinginan masyarakat akan peruntungan, pemburuan kebahagiaan, tradisi istiadat, rutinitas dan ketertarikan. Sadar atau mungkin tidak sadar, mereka merealisasikan beberapa nilai seni karyawan, dan banyak dari ketrampilan hebat yang mereka satukan ada di luar kekuatan kita sekarang ini.
Perlengkapan Masa Shang, Zhou, Negara Berperang, Han, dan Tiga Kerajaan
Semenjak jaman gua purba, untuk menantang dingin dan panas dan lembab, manusia mulai memakai rumput-rumputan, daun, dan bulu-bulu binatang sebagai alas, dan memakai tunggul atau batu sebagai balok. Ini ialah wujud embrio furniture awalnya.
Saat bangunan kayu ada, manusia tinggalkan rumah gua primitif mereka, dan furniture dibawa ke perubahan baru. Dari beberapa barang perunggu Dinasti Shang dan Zhou, kita bisa temukan 'Zu' dan 'Jin', yang disebut wujud embrio dari meja kecil, meja panjang, meja catat, peti, dan almari. Kita bisa temukan banyak skema ukir-pahatan awan yang cantik dan binatang dogma seperti 'taotie' dan 'kui'. Dari beberapa ribu cangkang kura-kura yang dipakai untuk ramalan dan pendataan, kita bisa mengaitkan penampilan meja dan tempat tidur, yang sering dipakai menurut piktograf.
Pada Masa Musim Semi dan Musim Luruh dan Masa Negara Berperang, kenaikan kekuatan produksi menggerakkan perubahan kerajinan tangan, dan seni varnish capai tingkat yang tinggi sekali. Furniture varnish dengan jumlah besar sudah dikeduk dari makam Chu di Xinyang, Propinsi Henan, dan makam Negara Berperang di Propinsi Hunan. Salah satunya meja, konter, meja kecil, dan tempat tidur kayu yang dipernis skema warna. Disamping itu, perkembangan tehnologi bangunan dan peleburan hasilkan alat pertukangan seperti kapak, gergaji, bor, pahat, dan sekop, dan alat ukur seperti penggaris standard. tenon Swallowtail,
Pada Dinasti Han dan Masa Tiga Kerajaan, tipe furniture seperti tempat tidur, sofa, meja, meja, monitor, cabinet, dada, dan tempat baju diperkembangkan berdasar pada masa Musim Semi dan Musim Luruh dan Masa Negara Berperang. Tetapi karena rutinitas duduk di tanah, kaki furniture jadi pendek. Meja di Musim Semi dan Musim Luruh dan Negara Berperang umumnya ditempatkan di atas tempat tidur. Meja di Dinasti Han kerap ditempatkan di muka tempat tidur atau dari sisi sofa, dan permukaan atasnya dengan setahap jadi lebar dan panjang. Monitor terpasang ada di belakang atau dari sisi tempat tidur.
Furniture Jin Timur dan Barat, Dinasti Utara dan Selatan, Sui, Tang, dan Lima Dinasti
Di Dinasti Jin Timur dan Barat dan Dinasti Utara dan Selatan, perang antara beberapa panglima perang berjalan tiada henti sebagai karena persaingan perebutan kekuasaan dan keuntungan antara kelas penguasa. Ini mempromokan transisi dan pencampuran bersama seni dan budaya dari beragam bangsa dan agama. Di saat yang serupa wujud dan peranan furniture dipadankan dengan lengkap keduanya. Walau orang masih tetap terlatih duduk di tanah, pemakaian tempat tidur 'hu-chuang' dari Barat Laut perlahan-lahan semakin makin tambah meluas, dan beragam tipe perlengkapan tempat duduk berkaki tinggi mulai banyak muncul, seperti bangku berlengan dan kursi persegi. Tempat tidur dan sofa jadi lebih tinggi dan semakin lebih besar, dengan gorden pada bagian atas dan dikitari oleh monitor yang dapat dilepaskan. Selainnya meja kecil, ada bantal untuk istirahatkan punggung, dan bangku berlengan bulat di atas tempat tidur.
Di Sui, Tang, dan Lima Dinasti, warga feodal Tiongkok awalnya capai pucuknya, karena politik yang konstan, ekonomi yang makmur, dan budaya yang berkembang. Tehnik arsitektur perlahan-lahan masak, menggairahkan alih bentuk selanjutnya dan penganekaragaman furniture.
Pertama, rutinitas duduk di atas bangku menebar dari kelas tinggi ke semua warga, walau rutinitas duduk di tanah tidak lenyap. Maka dari itu, furniture tinggi dan rendah ada dengan bersama. Dari lukisan 'Han Xi Zai Ye An Tu' oleh seniman Tang Selatan Gu Hongzhong, dan dari lukisan dinding di Dunhuang, kita bisa menyaksikan tipe furniture baru seperti bangku berlengan berlengan bulat, meja panjang, kursi panjang, bundar- kursi bersandaran, bangku dan tempat tidur dengan gorden dan kasa, tempat tidur cengkung, rack drum dan tempat lilin dipakai dengan logis, dan ukuran keseluruhnya dikoordinasikan badan manusia. Bagian-bagian furniture dibuat skema lengkung simetris, seperti dudukan kayu dari monitor lipat tiga sisi yang dipertunjukkan dalam kreasi Wang Qihan 'Kan Shu Tu', yang dicatat pada Masa Lima Dinasti, dan sisi bawah tempat tidur, sofa, dan meja panjang di beberapa rumah yang dilukiskan dalam lukisan dinding di Dunhuang. Lacquerware dan seni tatahan banyak juga dipakai dalam furniture. Ini tercermin terang dalam lukisan yang memvisualisasikan kehidupan kelas penguasa dan bangsawan Dinasti Tang. Kreasi 'Kan Shu Tu', yang dicatat pada Masa Lima Dinasti, dan sisi bawah tempat tidur, dipan, dan meja panjang di beberapa rumah dilukiskan dalam lukisan dinding di Dunhuang. Lacquerware dan seni tatahan banyak juga dipakai dalam furniture. Ini tercermin terang dalam lukisan yang memvisualisasikan kehidupan kelas penguasa dan bangsawan Dinasti Tang. Kreasi 'Kan Shu Tu', yang dicatat pada Masa Lima Dinasti, dan sisi bawah tempat tidur, dipan, dan meja panjang di beberapa rumah dilukiskan dalam lukisan dinding di Dunhuang. Lacquerware dan seni tatahan banyak juga dipakai dalam furniture. Ini tercermin terang dalam lukisan yang memvisualisasikan kehidupan kelas penguasa dan bangsawan Dinasti Tang.
Furniture Dinasti Song, Liao, Jin, dan Yuan
Sesudah Zhao Kuangyin berkuasa di tahun 960 M, ia ambil beberapa langkah efisien untuk bawa perdamaian dan kestabilan negara. Ini mengakibatkan pertanian, kerajinan tangan, industri, arsitektur, dan tehnologi Dinasti Song bersambung dan berkembang cepat. Rasio kota diperbesar, dan banyak project pembangunan dilaksanakan di istana, paviliun, dan taman. Dan style duduk di atas bangku yang diawali di akhir Dinasti Han Timur jadi benar-benar terkenal pada Dinasti Song. Furniture tinggi seperti meja, bangku, kursi, tempat tidur, almari, dan monitor dipakai dengan luas, dan banyak wujud furniture mulai dipakai. Ini dilukiskan terang dalam lukisan Dinasti Song 'Qing Ming Shang He Tu' dan 'Ban Xian Qiu Xing Tu'. Disamping itu, bangku, kursi, dan meja beberapa anak yang dibikin khusus untuk kepentingan sekolah menyebar di beberapa sekolah swasta mode lama.
Dari sisi susunan, susunan cabinet 'hu-men' yang terkenal di Sui dan Tang diganti oleh susunan tiang dan tingkat di bawah dampak balok bangunan, kayu, kolom, dan konstruksi kayu. Dekor hias gading meliuk dipakai pada kaki meja dan permukaan penyambung. Ini bisa diketemukan pada furniture yang dikeduk di Julu, Propinsi Hebei. Beberapa permukaan meja bertatahkan empat segi dan mempunyai garis-garis gading yang diselipin permukaan yang tidak rata. Beberapa strip memanjang ke luar. Kakinya meliuk dan seperti kuku kuda; beberapa mendekap ke, lainnya menjulur ke luar. Pada sekarang ini,
Peralihan baru terjadi pada dekor interior pada periode Dinasti Song. Biasanya bangku ditempatkan di muka monitor di aula, dengan 4 bangku setiap seginya. Kadang, cuma dua kursi bulat yang ditempatkan di muka monitor untuk beberapa tamu yang duduk berhadap-hadapan. Pengaturan furniture di ruangan belajar dan ruang tidur, bagaimana juga, umumnya memakai style asimetris tanpa ketentuan baku.
Sesudah Dinasti Song Selatan dihancurkan oleh Yuan, industri dan perdagangan semakin berkembang walau terjadi musibah berkali-kali di bagian pertanian. Perdagangan luar negeri lebih makmur dari awal sebelumnya. Walau mayoritas furniture meng ikuti adat Dinasti Song, banyak perubahan baru ada, seperti pemakaian kusen 'luowo', kusen 'bawang', dan korset tinggi dalam pembikinannya. Susunannya condong jadi lebih logis dan menempatkan dasar untuk peningkatan selanjutnya furniture Dinasti Ming dan Qing.
Furniture Dinasti Ming
Di tahun 1368, Zhu Yuanzhang membangun Dinasti Ming. Karena keadaan politik yang konstan, ekonomi sosial dan perdagangan luar negeri capai kebangunan dan perubahan yang tidak pernah terjadi awalnya. Dengan biasanya transisi ekonomi dan budaya dengan negara asing, dan import kayu bernilai dari Asia Tenggara, sebagian besar istana, bangunan rumah, dan taman dibuat dalam rasio yang tidak teratasi. Dalam pada itu, banyak buku ilmiah dan tehnis mengenai pembikinan almari banyak muncul, seperti 'Lu Ban Jing', 'Xiu shi Lu' (Catatan Dekor), 'Zun Sheng Ba Jian (Delapan huruf Zun Sheng), dan San Cai Tu Hui (Koleksi Bermotif Tiga Talenta). Semuanya menolong perubahan furniture Ming atau capai tingkat yang tidak tertandingi. Perolehan seni pemodelan, tehnik pembikinan, dan standard fungsionalnya ambil style yang unik dan memperoleh tempat penting antara furniture dunia.
Kita bisa menyaksikan baik dari furniture Ming yang terdapat baik dari lukisan atau ukir-pahatan kayu pada periode itu jika furniture Dinasti Ming kaya macam dan style. Ini bisa dipisah berdasar perannya jadi enam kelompok: kursi dan kursi; meja dan meja; almari dan peti; tempat tidur dan sofa; basis dan rak; dan monitor. Sekarang ini, ide set furniture tercipta, dan set furniture komplet ada di aula, ruang tidur, dan ruangan belajar, dipisah berdasar peranan masing-masing ruangan. Umumnya diatur dengan simetris, misalkan satu meja dengan 2 bangku atau empat kursi. Kadang furniture diatur bebas sesuai bangku derek empat kursi. Kadang furniture diatur bebas sesuai ukuran ruang dan keperluan pemakaian.
Kayu yang dipakai pada furniture Dinasti Ming mempunyai kualitas kuat, kemampuan tinggi, warna yang cantik, dan serat lembut. Ini berperan pada produksi susunan tenon ilmiah yang akurat. Bagian-bagiannya kecil tapi memiliki kekuatan tinggi; memiliki bentuk simpel tetapi dapat dibuat dan diproses hiasan. Susunan kerangka yang diperkembangkan pada Dinasti Song maju untuk stop dari tingkat artistik yang lebih tinggi pada Dinasti Ming, dan susunan ini, digabungkan style dan ornament baru yang inovatif di bagian aksesories, memberikan furniture Ming style yang murni dan simpel, tetapi menawan dan lembut, unik dalam pemakaian komplementer dari hard dan soft.
Furniture Dinasti Qing
Di tahun 1640, Dinasti Ming digulingkan dalam perlawanan petani yang dipegang oleh Li Zicheng, tapi hasil menangnya diambil oleh bangsawan Manchu. Di tahun 1661, Dinasti Ming Selatan dihancurkan dan Dinasti Qign dibangun. Cina satu kali lagi berpadu.
Di awal Dinasti Qing, benih-benih kapitalisme yang berkembang dihancurkan oleh beragam peraturan yang menekan. Perlengkapan pada periode itu condong meng ikuti dan mewariskan style tradisionil Dinasti Ming, tanpa banyak peralihan style atau susunan. Tapi pada tengah era ke-17, ekonomi Qing mulai sembuh dan berkembang ke tahapan yang makmur, berkembang sepanjang pemerintah Kangxi, Yongzheng, dan Qianlong. Banyak taman dan bangunan kerajaan dibuat, dan taman individu beberapa bangsawan berkompetisi keduanya untuk keelokan. Penelusuran kesenangan material dan ideologi yang dasawarsan tercermin terang dalam dekor interior yang menonjol. Implementasi pembuatan yang pas, bersama peresapan susunan furniture Dinasti Ming memberikan furniture Qing style yang unik, wujud yang beda dari Dinasti Ming. Dan untuk susunan, penekanan ditempatkan pada kestabilan dan langkah yang mengagumkan, dan banyak tipe furniture baru ada di Dinasti Qing, seperti etalase multi-fungsi, dan meja dan bangku lipat dan bisa dilepaskan. Di Museum Istana di Beijing, kita bisa temukan banyak perlengkapan tidak bergerak yang dibikin ketrampilan yang tidak tertandingi.
Dalam pengaturan interior furniture Dinasti Qing, semua meja panjang umumnya ditempatkan di aula khusus dengan meja persegi di depannya dan bangku rileks kayu setiap seginya. Tempat tidur ditempatkan di satu segi ruang tidur dengan meja panjang kecil setiap segi. Furniture taman diatur style simetris. Di tengah-tengah aula dalam, sebuah 'kang', atau tempat tidur batu bata yang bisa dipanaskan, umumnya dipakai meja dan meja musik setiap seginya. Kadang cuma ditukar meja bulat dan beberapa kursi.
Furniture Jaman Kekinian
Pada babak pertama era ke-19, politik Dinasti Qing benar-benar korup. Aneksasi tanah menyebar luas, dan konflik antara kelas jadi makin tajam. Di saat yang serupa, peraturan pintu tertutup mengakibatkan sains dan ekonomi Tiongkok melorot dari waktu ke waktu. Dalam pada itu, kapitalisme dunia sedang bangun. Ekonomi berkembang cepat, dan berkompetisi keduanya untuk membesarkan pasar luar negeri dan berebutan koloni. Di tahun 1840, Perang Candu pecah. Saat Dinasti Qing ditaklukkan, penyerbu asing banyak yang datang ke China, membuat gempuran ke politik, budaya, dan ekonominya. Pintu yang tertutup dibuka oleh tembakan-tembakan golongan imperialis. Di lain sisi, perkembangan sains dan tehnologi Barat berpengaruh besar pada politik dan ekonomi China. Beragam tipe furniture Barat dengan style berlainan masuk ke dalam China. Sebelumnya, di bawah dampak furniture Renaisans, dengan pemakaian garis lempeng dan lengkung yang luas dan gradasi yang beda, almari yang mempunyai kolom dan atap dengan ukir-pahatan lengkung simetris ada. Dudukan khusus tempat tidur dibuat garis berputar-putar, dan fasadnya dihias garis lengkung, spiral, dan garis berwujud telur. Tetapi, tidak seluruhnya ketrampilan manufacturing diikuti. Banyak dekor yang sebagai skema peruntungan tradisionil Tiongkok.
Terakhir, semua furniture barok dan rococo Eropa yang ada pada era ke-17, mempunyai dampak yang berbeda pada perubahan furniture kekinian. Perajin kota pesisir fokus pada ketrampilan ini untuk menangani trend kerajinan tangan yang diganti oleh produksi mekanis. Tetap, mereka memadankan ketrampilan dan style tradisionil dengan furniture Barat, dan menebarkan furniture dengan style kombinasi China dan Barat di China.